Bila kita lihat keadaan lingkungan disekitar
kita, kian hari keadaan lingkungan di sekitar kita semakin memprihatinkan.
banyak kerusakan terjadi dimana-mana. Apabila keadaan ini terus berlanjut, akan
berakibat buruk bagi kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada
di sekitarnya
Secara umum, Kerusakan lingkungan hidup dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan
dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1.
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Umumnya
manusia tidak dapat mencegah kerusakan yang terjadi karena faktor alam. Manusia
hanya dapat mengurangi dampak kerusakan yang akan ditimbulkan. Berikut
merupakan contoh kerusakan yang terjadi karena faktor alam, diantaranya :
a.
Meletusnya Gunung berapi
Indonesia merupakan
wilayah yang kaya akan gunung berapi. Hal ini di karenakan indonesia dilewati
oleh jalur pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Banyaknya gunung
berapi di Indonesia membawa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif yang di timbulkan diantaranya adalah wilayah
tersebut memiliki tanah yang subur dan pemandangan yang indah. sehingga cocok
di jadikan sebagai wilayah pertanian/perkebunan dan lokasi wisata yang dapat
digunakan untuk menambah penghasilan warga yang ada di sekitarnya.
Selain itu, Keberadaan gunung berapi di sutu
wilayah juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika meletus. Letusan gunung
berapi dapat menyemburkan lava, lahar, materialmaterial padat berbagai bentuk
dan ukuran, uap panas, serta debudebu vulkanis.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.
Dampak letusan gunung memerlukan waktu
bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal
tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan
b.
Gempa bumi
Indonesia
merupakan salah satu negara yang rawan akan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi meliputi 3 tipe yakni gempa
bumi vulkanik (gunung api), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi tumbukan.
Penyebab gempa bumi salah satunya disebabkan karena wilayah Indonesia yang terletak di jalur
pegunungan sirkum pasifik dan mediterania, akan tetapi masih ada penyebab
lainnya, yaitu menjadi salah satu wilayah yang dikelilingin oleh
lempengan-lempengan bumi.
Lempengan
bumi yang mengepung Indonesia tersebut adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia,
dan lempeng Indo-Australia. Gempa bumi dapat terjadi jika lempengan-lempengan
itu bergeser, patah, atau bahkan terjadi tumbukan.
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena
adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa,
maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan
bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran
sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan
sebagainya.
c.
Tsunami
Gempa bumi dengan
skala besar yang sumbernya ada didasar laut dapat memicu timbulnya tsunami.
Indonesia termasuk daerah yang rawan terhadap tsunami.
Tsunami merupakan sebuah bencana alam yang dahsyat. Tsunami
adalah gambaran ombak yang sangat besar yang menerjang hingga ke wilayah
daratan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bagian daratan yang terkena sapuan ombak
akan luluh lantak karena kekuatan yang dimiliki oleh ombak tersebut.
Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab terjadinya tsunami. Hal- hal yang menghantarkan terjadi tsunami antara lain adalah
terjadinya gempa bumi bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, terjadinya
longsor bawah laut. Adanya hantaman meteor yang menimpa bumi, tepatnya bila
terjadi di lautan.
Ada beberapa peristiwa yang menandakan bahwa akan ada tsunami,
diantarnya adalah Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut, Air laut
tiba- tiba surut, Terdengar suara gemuruh di dalam laut. Tanda-
tanda di atas merupakan tanda- tanda alam. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk
mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian kita dapat memperoleh informasi
yang lebih akurat.
Ketika kita sudah melihat tanda-
tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil adalah
melakukan upaya penyelamatan diri. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan
adalah berlari jauh meninggalkan bibir pantai dan segera mencari tempat yang
dirasa tinggi. dengan demikian kita memberikan kesempatan kepada diri kita
untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.
d.
Badai / Angin topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan
udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup
lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya
merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana
infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah
tropis di dunia termasuk Indonesia.
e.
Banjir
Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang unik. Hak ini
terjadi karena banjir dapat terjadi karena faktor alam maupun karena ulah
manusia yang tidak bertanggung jawab. Banjir dikatakan sebagai gejala alam
murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan
yang turun terus menerus, terjadi di dataran rendah, atau di lembah-lembah
sungai. Selain
itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena
penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran
air, ataupun karena rusaknya dam air.
Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara
lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air,
rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia.
f.
Tanah Longsor
Bencana tanah longsor dapat terjadi karena proses alam
ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak
struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk
serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa
wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.
2.
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat ulah manusia
yang tidak bertanggung jawab
Sebagian besar aktivitas manusia melibatkan lingkungan, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan atau interaksi antara manusia
dengan lingkungan ini jika dilakukan dengan tidak bertanggung jawab akan
mengganggu keseimbangan dan kelestarian alam. Terganggunya keseimbangan dan
kelestarian alam akan berdampak pada kehidupan manusia. Berikut beberapa
contoh di antaranya.
a. Penebangan pohon dan pembakaran hutan secara liar.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di
Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai
dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman
kembali benih-benih pohon yang telah ditebang.
Terjadinya penebangan dan pembakaran hutan
secara liar yang terjadi akhir-akhir ini terjadi karena seiring bertambahnya jumlah
penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya,
terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit
demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Dengan dibangunnya perumahan
mengakibatkan berkurangnya hutan dan lahan pertanian.
Akibat terjadinya penebangan hutan liar
akan mengurangi fungsi hutan sebagai sumber cadangan air dan oksigen di bumi, hilangnya
habitat/ tempat tinggal makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan dan
tumbuhan dapat terjadi akibat penebangan pohon yang tidak terkendali. Ada lagi
masalah yang timbul, misalnya tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Berikut disajikan video tentang dampak dari penebangan dan pembakaran hutan :
Berikut disajikan video tentang dampak dari penebangan dan pembakaran hutan :
b. Penambangan pasir di laut
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah
permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan
bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Selain penambangan terbuka dan
penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan
merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap
di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya. Kegiatan ini
menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut.
Kegiatan ini juga dapat menenggelamkan pulau dan memengaruhi keseimbangan
ekosistem ikan dan makhluk air lainnya.
c. Terjadinya Polusi
Polusi merupakan masuknya zat atau
bahan-bahan berbahaya lainnya ke dalam lingkungan pada kadar membahayakan
manusia. Polusi juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga
membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan tersebut. Zat-zat atau
bahan yang menyebabkan terjadinya polusi dinamakan polutan.
v Polusi udara
Sumber polutan penyebab polusi udara
umumnya berasal dari sisa pembakaran bahan bakar, seperti pembakaran batu bara
di pabrik dan pembakaran BBM dari kendaraan bermotor. Sumber lain polutan udara
yaitu pembakaran lahan dan hutan. Polusi udara dapat menyebabkan sesak napas,
batuk, dan aneka penyakit mata bahkan yang sedang viral saat ini adalah
terjadinya global warming/ pemanasan global akibat terjadinya kerusakan lapisan
ozon.
v Polusi air
Polutan penyebab polusi air dapat berasal
dari limbah cair pabrik, limbah pertanian, limbah rumah tangga, sampah organik,
dan logam berat. Zat polutan tersebut menyebabkan semakin menurunnya kualitas air yang ada di bumi. Selain itu, terjadinya polusi udara dan polusi air juga berdampak terhadap siklus air.
v Polusi tanah
Sampah dapat menjadi polutan yang
menyebabkan terjadinya polusi tanah. Bahan-bahan seperti plastik, kaca, logam,
dan insektisida merupakan polutan yang sukar diuraikan oleh dekomposer.
Akibatnya, bahan-bahan tersebut akan menumpuk dan terbenam dalam tanah. Tanah
seperti ini akan berkurang porositasnya. Insektisida dalam tanah juga dapat
menyebabkan terbunuhnya makhluk hidup lain yang justru berguna bagi manusia.
Tanah yang tercemar logam berat pun dapat mengganggu organisme yang hidup di
dalam tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar