Jumat, 26 Januari 2018

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

Bila kita lihat keadaan lingkungan disekitar kita, kian hari keadaan lingkungan di sekitar kita semakin memprihatinkan. banyak kerusakan terjadi dimana-mana. Apabila keadaan ini terus berlanjut, akan berakibat buruk bagi kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya
Secara umum, Kerusakan lingkungan hidup dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1.    Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Umumnya manusia tidak dapat mencegah kerusakan yang terjadi karena faktor alam. Manusia hanya dapat mengurangi dampak kerusakan yang akan ditimbulkan. Berikut merupakan contoh kerusakan yang terjadi karena faktor alam, diantaranya :
a.      Meletusnya Gunung berapi
Indonesia merupakan wilayah yang kaya akan gunung berapi. Hal ini di karenakan indonesia dilewati oleh jalur pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Banyaknya gunung berapi di Indonesia membawa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif yang di timbulkan diantaranya adalah wilayah tersebut memiliki tanah yang subur dan pemandangan yang indah. sehingga cocok di jadikan sebagai wilayah pertanian/perkebunan dan lokasi wisata yang dapat digunakan untuk menambah penghasilan warga yang ada di sekitarnya.
Selain itu, Keberadaan gunung berapi di sutu wilayah juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika meletus. Letusan gunung berapi dapat menyemburkan lava, lahar, materialmaterial padat berbagai bentuk dan ukuran, uap panas, serta debudebu vulkanis.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik.
Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.


Dampak letusan gunung memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat kembali normal. Lama tidaknya waktu untuk kembali ke kondisi normal tergantung pada kekuatan ledakan dan tingkat kerusakan yang ditimbulkan

b.      Gempa bumi
Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan akan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi meliputi 3 tipe yakni gempa bumi vulkanik (gunung api), gempa bumi tektonik, dan gempa bumi tumbukan. Penyebab gempa bumi salah satunya disebabkan karena  wilayah Indonesia yang terletak di jalur pegunungan sirkum pasifik dan mediterania, akan tetapi masih ada penyebab lainnya, yaitu menjadi salah satu wilayah yang dikelilingin oleh lempengan-lempengan bumi.
Lempengan bumi yang mengepung Indonesia tersebut adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia. Gempa bumi dapat terjadi jika lempengan-lempengan itu bergeser, patah, atau bahkan terjadi tumbukan.

Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan endogen. Semakin besar kekuatan gempa, maka akan menimbulkan kerusakan yang semakin parah di muka bumi. Gempa bumi menyebabkan bangunan-bangunan retak atau hancur, struktur batuan rusak, aliran-aliran sungai bawah tanah terputus, jaringan pipa dan saluran bawah tanah rusak, dan sebagainya.

c.       Tsunami
Gempa bumi dengan skala besar yang sumbernya ada didasar laut dapat memicu timbulnya tsunami. Indonesia termasuk daerah yang rawan terhadap tsunami. 
Tsunami merupakan sebuah bencana alam yang dahsyat. Tsunami adalah gambaran ombak yang sangat besar yang menerjang hingga ke wilayah daratan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bagian daratan yang terkena sapuan ombak akan luluh lantak karena kekuatan yang dimiliki oleh ombak tersebut. 
Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab  terjadinya tsunami. Hal- hal yang menghantarkan terjadi tsunami antara lain adalah terjadinya gempa bumi bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, terjadinya longsor bawah laut. Adanya hantaman meteor yang menimpa bumi, tepatnya bila terjadi di lautan.
Ada beberapa peristiwa yang menandakan bahwa akan ada tsunami, diantarnya adalah Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut, Air laut tiba- tiba surut, Terdengar suara gemuruh di dalam laut. Tanda- tanda di atas merupakan tanda- tanda alam. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian kita dapat memperoleh informasi yang lebih akurat.
Ketika kita sudah melihat tanda- tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil adalah melakukan upaya penyelamatan diri. Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah berlari jauh meninggalkan bibir pantai dan segera mencari tempat yang dirasa tinggi. dengan demikian kita memberikan kesempatan kepada diri kita untuk menyelamatkan diri dari gelombang tsunami.

d.      Badai / Angin topan
Angin topan terjadi karena perbedaan tekanan udara yang sangat mencolok di suatu daerah sehingga menyebabkan angin bertiup lebih kencang. Di beberapa belahan dunia, bahkan sering terjadi pusaran angin. Bencana alam ini pada umumnya merusakkan berbagai tumbuhan, memorakporandakan berbagai bangunan, sarana infrastruktur dan dapat membahayakan penerbangan. Badai atau angin topan sering melanda beberapa daerah tropis di dunia termasuk Indonesia.

e.       Banjir
Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang unik. Hak ini terjadi karena banjir dapat terjadi karena faktor alam maupun karena ulah manusia yang tidak bertanggung jawab. Banjir dikatakan sebagai gejala alam murni jika kondisi alam memang memengaruhi terjadinya banjir, misalnya hujan yang turun terus menerus, terjadi di dataran rendah, atau di lembah-lembah sungai. Selain itu, banjir dapat juga disebabkan karena ulah manusia, misalnya karena penggundulan hutan di kawasan resapan, timbunan sampah yang menyumbat aliran air, ataupun karena rusaknya dam air.
Kerugian yang ditimbulkan akibat banjir, antara lain, hilangnya lapisan permukaan tanah yang subur karena tererosi aliran air, rusaknya tanaman, dan rusaknya berbagai bangunan hasil budidaya manusia.

f.       Tanah Longsor
Bencana tanah longsor dapat terjadi karena proses alam ataupun karena dampak kecerobohan manusia. Bencana alam ini dapat merusak struktur tanah, merusak lahan pertanian, pemukiman, sarana dan prasarana penduduk serta berbagai bangunan lainnya. Peristiwa tanah longsor pada umumnya melanda beberapa wilayah Indonesia yang memiliki topografi agak miring atau berlereng curam.

2.    Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab
Sebagian besar aktivitas manusia melibatkan lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan atau interaksi antara manusia dengan lingkungan ini jika dilakukan dengan tidak bertanggung jawab akan mengganggu keseimbangan dan kelestarian alam. Terganggunya keseimbangan dan kelestarian alam akan berdampak pada kehidupan manusia. Berikut beberapa contoh di antaranya.
          a.      Penebangan pohon dan pembakaran hutan secara liar.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang.
Terjadinya penebangan dan pembakaran hutan secara liar yang terjadi akhir-akhir ini terjadi karena seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tempat tinggal tentu semakin meningkat. Akibatnya, terjadi perubahan penggunaan lahan. Lahan pertanian yang tadinya luas, sedikit demi sedikit berubah fungsi menjadi pemukiman. Dengan dibangunnya perumahan mengakibatkan berkurangnya hutan dan lahan pertanian.
Akibat terjadinya penebangan hutan liar akan mengurangi fungsi hutan sebagai sumber cadangan air dan oksigen di bumi, hilangnya habitat/ tempat tinggal makhluk hidup serta musnahnya spesies hewan dan tumbuhan dapat terjadi akibat penebangan pohon yang tidak terkendali. Ada lagi masalah yang timbul, misalnya tanah longsor, banjir, dan kebakaran hutan.
Berikut disajikan video tentang dampak dari penebangan dan pembakaran hutan :



 b.      Penambangan pasir di laut
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya. Kegiatan ini menyebabkan abrasi dan rusaknya pantai sehingga merusak ekosistem laut. Kegiatan ini juga dapat menenggelamkan pulau dan memengaruhi keseimbangan ekosistem ikan dan makhluk air lainnya.
c.      Terjadinya Polusi
Polusi merupakan masuknya zat atau bahan-bahan berbahaya lainnya ke dalam lingkungan pada kadar membahayakan manusia. Polusi juga dapat menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan sehingga membahayakan makhluk hidup yang ada di dalam lingkungan tersebut. Zat-zat atau bahan yang menyebabkan terjadinya polusi dinamakan polutan.
v  Polusi udara
Sumber polutan penyebab polusi udara umumnya berasal dari sisa pembakaran bahan bakar, seperti pembakaran batu bara di pabrik dan pembakaran BBM dari kendaraan bermotor. Sumber lain polutan udara yaitu pembakaran lahan dan hutan. Polusi udara dapat menyebabkan sesak napas, batuk, dan aneka penyakit mata bahkan yang sedang viral saat ini adalah terjadinya global warming/ pemanasan global akibat terjadinya kerusakan lapisan ozon.

v  Polusi air
Polutan penyebab polusi air dapat berasal dari limbah cair pabrik, limbah pertanian, limbah rumah tangga, sampah organik, dan logam berat. Zat polutan tersebut menyebabkan semakin menurunnya kualitas air yang ada di bumi. Selain itu, terjadinya polusi udara dan polusi air juga berdampak terhadap siklus air.


v  Polusi tanah

Sampah dapat menjadi polutan yang menyebabkan terjadinya polusi tanah. Bahan-bahan seperti plastik, kaca, logam, dan insektisida merupakan polutan yang sukar diuraikan oleh dekomposer. Akibatnya, bahan-bahan tersebut akan menumpuk dan terbenam dalam tanah. Tanah seperti ini akan berkurang porositasnya. Insektisida dalam tanah juga dapat menyebabkan terbunuhnya makhluk hidup lain yang justru berguna bagi manusia. Tanah yang tercemar logam berat pun dapat mengganggu organisme yang hidup di dalam tanah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SOAL ONLINE BAHASA INDONESIA "Kata Konotasi/Kata Ungkapan"

Berikut disajikan SOAL ONLINE BAHASA INDONESIA "Kata Konotasi/Kata Ungkapan" Semoga Bermanfaat ! Memuat…