Selasa, 30 Januari 2018
Silabus Tema 5 Sub Tema 3
SILABUS KELAS 5
Sekolah : SDN Kalijudan I/239
Kelas
/ Semester : V /
Tema / Sub tema :
1 / 3
RPP Tema 5 Sub Tema 3 Pembelajaran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN
Kalijudan I/239
Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Ekosistem (Tema 5)
Sub
Tema : Keseimbangan
Ekosistem (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke : 6
Alokasi waktu : 1
Hari
Senin, 29 Januari 2018
RPP Tema 5 Sub Tema 3 Pembelajaran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SDN
Kalijudan I/239
Kelas / Semester : 5 /1
Tema : Ekosistem (Tema 5)
Sub
Tema : Keseimbangan
Ekosistem (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke : 5
Alokasi waktu : 1
Hari
SIKLUS AIR
Secara alamiah, keberadaan air di bumi tidak akan pernah habis. Hal ini dikarenakan akibat terjadinya siklus air atau yang biasa disebut sebagai siklus hidrologi. Siklus ini terjadi akibat pemanasan air laut karena adanya panas matahari. Proses ini terus berputar, mengalami pemanasan kembali dan terjadilah hujan.
Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi.
Siklus air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer, lalu kembali ke bumi.
Secara umum, proses terjadinya siklus air akan terjadi melalui 3 tahap. Diantaranya yaitu :
1. Proses Penguapan (Evaporasi)
Air yang ada di lautan, sungai, danau dan tanaman akan mengalami penguapan/evaporasi karena adanya panas matahari.
3. Proses Pengendapan (Presipitasi)
2. Proses Pengembunan ( Kondensasi )
Dengan adanya perubahan suhu udara yang cukup dingin di atmosfer, uap air tersebut akan berubah menjadi titik-titik air membentuk awan putih seperti yang kita ketahui.
3. Proses Pengendapan (Presipitasi)
Setelah air mengalami penguapan, air akan berubah menjadi titik-titik uap air yang akan naik dan berkumpul di udara. Lama kelaman, awan yang terbentuk tidak akan mampu menampung uap air lagi, awan yang telah penuh mengandung uap air, terbawa angin dan turun menjadi hujan. Proses inilah yang disebut sebagai proses presipitasi.
Jumat, 26 Januari 2018
FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENYEBABKAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Bila kita lihat keadaan lingkungan disekitar
kita, kian hari keadaan lingkungan di sekitar kita semakin memprihatinkan.
banyak kerusakan terjadi dimana-mana. Apabila keadaan ini terus berlanjut, akan
berakibat buruk bagi kelangsungan kehidupan manusia dan makhluk hidup yang ada
di sekitarnya
Secara umum, Kerusakan lingkungan hidup dapat
disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan penyebabnya, kerusakan lingkungan
dapat dikarenakan proses alam dan karena aktivitas manusia.
1.
Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan Akibat Proses Alam
Umumnya
manusia tidak dapat mencegah kerusakan yang terjadi karena faktor alam. Manusia
hanya dapat mengurangi dampak kerusakan yang akan ditimbulkan. Berikut
merupakan contoh kerusakan yang terjadi karena faktor alam, diantaranya :
a.
Meletusnya Gunung berapi
Indonesia merupakan
wilayah yang kaya akan gunung berapi. Hal ini di karenakan indonesia dilewati
oleh jalur pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania. Banyaknya gunung
berapi di Indonesia membawa dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif yang di timbulkan diantaranya adalah wilayah
tersebut memiliki tanah yang subur dan pemandangan yang indah. sehingga cocok
di jadikan sebagai wilayah pertanian/perkebunan dan lokasi wisata yang dapat
digunakan untuk menambah penghasilan warga yang ada di sekitarnya.
Selain itu, Keberadaan gunung berapi di sutu
wilayah juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika meletus. Letusan gunung
berapi dapat menyemburkan lava, lahar, materialmaterial padat berbagai bentuk
dan ukuran, uap panas, serta debudebu vulkanis.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.
Selain itu, letusan gunung api selalu disertai dengan adanya gempa bumi lokal yang disebut dengan gempa vulkanik. Aliran lava dan uap panas dapat mematikan semua bentuk kehidupan yang dilaluinya, sedangkan aliran lahar dingin dapat menghanyutkan lapisan permukaan tanah dan menimbulkan longsor lahan. Uap belerang yang keluar dari pori-pori tanah dapat mencemari tanah dan air karena dapat meningkatkan kadar asam air dan tanah. Debu-debu vulkanis sangat berbahaya bila terhirup oleh makhluk hidup (khususnya manusia dan hewan), hal ini dikarenakan debu-debu vulkanis mengandung kadar silika (Si) yang sangat tinggi, sedangkan debu-debu vulkanis yang menempel di dedaunan tidak dapat hilang dengan sendirinya. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak bisa melakukan fotosintesis sehingga lambat laun akan mati.
Langganan:
Postingan (Atom)
SOAL ONLINE BAHASA INDONESIA "Kata Konotasi/Kata Ungkapan"
Berikut disajikan SOAL ONLINE BAHASA INDONESIA "Kata Konotasi/Kata Ungkapan" Semoga Bermanfaat ! Memuat…
-
SEJARAH PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA I. MASA PEMBENTUKAN BPUPKI A. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN BPUPKI Menjelang ma...
-
MATERI adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat dikelompokkan menjadi benda padat, cair, dan gas. ...
-
KEGIATAN EKONOMI & JENIS USAHA MASYARAKAT INDONESIA Kegiatan Ekonomi adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk me...